Review Prosesor Intel Core i7 Ivy Bridge untuk Notebook

Prosesor Intel yang diperuntukkan bagi kelas notebook akan memasuki babak baru dengan diluncurkannya Prosesor Intel core i 3rd generation dengan nama kode Ivy Bridge yang menggunakan fabrikasi 22 nm. Setelah hampir dua tahun, penamaan Intel core i akan segera masuk ke 3rd generation. 1st generation dari Intel core i mempunyai nama kode Arrandale yang bertahan selama satu tahun. Kemudian, tahtanya digantikan 2nd Generation dengan nama kode Sandy Bridge yang ditemukan di banyak notebook saat ini.

Untuk ke depannya, Anda akan mulai mendapatkan notebook yang menggunakan prosesor Intel Ivy Bridge. Cara membedakannya sangat mudah. Sandy Bridge menggunakan penamaan seri dengan awalan 2xxx, sedangkan Ivy bridge menggunakan awalan 3xxx. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat membaca mengenai arsitektur Intel Ivy Bridge di artikel Teknologi Terbaru di Balik Intel Ivy Bridge. Satu minggu sebelum hari ini (Selasa, tanggal berakhirnya NDA Ivy Bridge), kami mendapatkan kiriman dua notebook yang telah dilengkapi dengan prosesor Intel i7 3610M Ivy Bridge.

Notebook pertama adalah notebook kelas gaming yang mengusung spesifikasi dan fitur di luar batas kewajaran. Bagaimana tidak? Selain prosesor Intel terbaru Ivy Bridge, notebook ini mengusung mSATA berkapasitas 60 GB x 2 unit yang di-Raid-0 + Hard disk 750 GB, memory SODIMM 4 keping x 4 GB (yang berarti total 16 GB), dan sebuah graphics NVIDIA GeForce GTX670M Optimus! Notebook ini juga dilengkapi dengan layar sebesar 15.4” dengan resolusi Full HD1080P, Optical drive Blu-ray, 3 port USB3.0, eSATA, tata suara dari DynAudio, dan mode Turbo yang akan meng-overclock prosesor bila Anda memerlukan kinerja yang tinggi. Spesifikasi monster dinotebook monster? Bagaimana menurut Anda?

Notebook kedua merupakan notebook kelas entertainment yang menggunakan prosesor Intel i7 3610M Ivy bridge, memory DDR3 SODIMM 6 GB, hard disk 750 GB, dan graphics NVIDIA GeForce GTX560M optimus. Selain spesifikasi tersebut, notebook ini dilengkapi dengan layar 15” dengan resolusi Full HD1080P, Optical drive Blu-ray, 4 port USB3.0, dan sistem tata suara dari Bang&Olufsen.

Spesifikasi Notebook

Notebook Sandy Bridge + Hard disk Notebook Ivy Bridge + SSD Notebook Ivy Bridge + Hard disk
Processor Intel Core i7 2670M Sandy Bridge Intel Core i7 3610M Ivy Bridge Intel Core i7 3610M Ivy Bridge
2.2GHz up to 3.1GHz L3 6MB 2.3GHz up to 3.1GHz L3 6MB 2.3GHz up to 3.1GHz L3 6MB
Memori DDR3 SODIMM 4GB DDR3 SODIMM 16GB DDR3 SODIMM 6GB
Storage Hard disk 500GB SATA Mini SSD 60GB x 2 Raid-0 Hard disk 750GB SATA
Graphics intel GMA 3000+NVIDIA GT630M intel GMA 4000+NVIDIA GTX670M intel GMA 4000+NVIDIA GTX560M
Layar 14″ 1366×768 15″ 1920×1080 15″ 1920×1080
OS Windows 7 Home Premium 64bit Windows 7 Ultimate 64bit Windows 7 Profesional 64bit

Hanya dalam waktu yang relatif singkat, kami akan menghadirkan artikel pengujian Ivy Bridge di kedua notebook tersebut bagi Anda. Namun, yang harus Anda ingat, nilai yang didapat di notebook pertama bukan merupakan sebuah patokan murni dari prosesor Intel Ivy Bridge, mengingat spesifikasi yang terpasang di notebook monster ini ada di luar batas kewajaran yang bisa Anda dapatkan di pasaran. Anda bisa menjadikan notebook kedua sebagai patokan. Spesifikasi yang diusung oleh notebook kedua masih tergolong tinggi, tetapi masih ada dalam batas kewajaran.

Untuk awal artikel, kami hanya akan menyuguhkan kinerja dari prosesor saja dan membandingkan dengan prosesor Intelcore i7 Sandy Bridge. Nantinya, Anda akan kami ajak untuk melihat kinerja dari graphics Intel HD4000 dan NVIDIA GeForce GTX670 pada artikel terpisah. Selamat menikmati dan pantau terus kelanjutan artikel Intel Ivy Bridge untuk kelas notebook!

Prosesor yang digunakan kedua notebook ini sama persis: Intel core i7 3610M Ivy Bridge yang berjalan di 2.3 GHz. Prosesor tersebut telah dilengkapi fitur Turbo Boost hingga dapat mencapai kecepatan 3.1 GHZ bila Anda menjalankan aplikasi yang memerlukan kinerja tinggi. Untuk konsumsi daya, prosesor ini mempunyai TDP sebesar 45W. Di dalam prosesor telah tertanam graphics Intel HD4000 yang cukup bertenaga untuk menjalankan game 3D di pengaturan dan resolusi tertentu. Selain itu, Intel Core i7 3610M Ivy Bridge mempunyai L3 cache sebesar 6 MB.

 

 

Pengujian

Sysmark 2007

Di tes menggunakan Sysmark 2007, benchmark ini akan menjalankan aplikasi-aplikasi sebagai berikut.

  • Adobe® After Effects® 7
  • Adobe® Illustrator® CS2
  • Adobe® Photoshop® CS2
  • AutoDesk® 3ds Max® 8
  • Macromedia® Flash 8
  • Microsoft® Excel 2003
  • Microsoft® Outlook 2003
  • Microsoft® PowerPoint 2003
  • Microsoft® Word 2003
  • Microsoft® Project 2003
  • Microsoft® Windows Media™ Encoder 9 series
  • Sony® Vegas 7
  • SketchUp 5
  • WinZip® 10.0

Sysmark 2007 secara bergantian akan menjalankan aplikasi tersebut secara otomatis, menjalankan berbagai pekerjaan sesuai dengan lingkup kerja dan kegunaannya. Di akhir tes, Anda akan disuguhkan berbagai angka yang akan menunjukkan kinerja dari sebuah sistem notebook atau desktop. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.

 

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa prosesor Intel Core i7 3610M Ivy Bridge dengan hard disk dapat mengungguli prosesor Intel Core i7 2670M Sandy Bridge dengan hard disk. Terdapat perbedaan sekitar 10 persen. Namun, lain ceritanya bila Anda menemukan sebuah Intel Core i7 3610M Ivy Bridge dengan SSD. KKinerjanya dapat meningkat hingga lebih dari 30 persen! Perbedaan nilai antara notebook Intel Core i7 3610M Ivy Bridge lebih disebabkan oleh storage yang dipasang dan aplikasi yang menyenangi kinerja storage yang tinggi.

MediaShow Expresso 6

MediaShow Espresso 6.0 merupakan versi terbaru dari aplikasi transcoding video populer. Aplikasi ini mampu mengubah satu format video ke format video lainnya (seperti video format Blackberry, Apple iPhone, dan lain-lain). Salah satu kelebihan aplikasi ini adalah dukungan terhadap fitur AMD (ATI) Stream, NVIDIA CUDA, bahkan di versi terbaru aplikasi ini mendukung Intel Quick Sync. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

Wow? Ucapan itulah yang terucap ketika kami melihat waktu yang dibutuhkan untuk proses  transcoding yang terpampang di layar notebook. Ternyata, prosesor Ivy Bridge dapat melakukan pekerjaan transcoding ini jauh lebih cepat dibandingkan pendahulunya. Untuk sebuah file sebesar 150 MB dengan resolusi full HD 1080P, sebuah prosesor Intel Core i7 3610M Ivy Bridge hanya memerlukan waktu 4-5 detik dengan menggunakan Quicksync untuk melakukan encoding menjadi sebuah file dengan resolusi 720P.

Lain cerita untuk transcoding dari file yang sama. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah file film 1080P menjadi 320P memerlukan waktu sekitar 25-24 detik. Dengan menggunakan tenaga CPU dengan Quicksync, perbedaan waktu yang diperlukan tidaklah terlalu jauh.

 

Sumber:  http://www.jagatreview.com/2012/04/review-prosesor-intel-core-i7-ivy-bridge-untuk-notebook/

 

Leave a comment